Senin, 18 Mei 2009

PENGUMUMAN

Ujian Akhir semester akan dilaksanakan mulai 22 Juni 2009
harap dipersiapkan dengan baik

Senin, 04 Mei 2009

Cantengan...sakit bukan main

Kuku Jari Kaki Yang Tumbuh Ke Dalam DEFINISIKuku Jari Kaki Yang Tumbuh Ke Dalam (Ingrown Toenail) adalah suatu keadaan dimana ujung kuku tumbuh ke dalam kulit di sekitarnya.

PENYEBABIngrown toenail bisa terjadi jika kuku jari kaki yang memiliki kelainan bentuk tumbuh ke dalam kulit atau jika kulit di sekitar kuku tumbuh dengan cepat dan menutupi sebagian kuku. Hal lain yang juga bisa menyebabkan atau memperburuk ingrown toenail adalah pemakaian cat kuku, ukuran sepatu yang terlalu sempit dan pemotongan kuku yang membentuk lengkungan dengan ujung yang sangat pendek.

GEJALAPada awalnya ingrown toenails tidak menimbulkan gejala, tetapi akhirnya bisa menyebabkan nyeri, terutama jika daerah tersebut tertekan. Daerah yang terkena biasanya tampak kemerahan dan teraba hangat. Jika tidak diobati, cenderung akan terjadi infeksi. Daerah yang terinfeksi terasa sangat nyeri, tampak kemerahan dan membengkak dan bisa terbentuk lepuhan berisi nanah (paronikia).

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik.

PENGOBATANIngrown toenail yang masih ringan bisa diatasi dengan memotongnya, ujungnya diangkat secara perlahan dan dibawah kuku dimasukkan kapas steril sampai pembengkakan hilang. Selanjutnya peradangan akan mereda dan biasanya penyakit ini tidak akan kambuh lagi.

sumber : medicastore

Jumat, 06 Maret 2009

Pemisahan Kimia

•Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran.
•Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran, kita harus melakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran.

Tujuan pemisahan Kimia

•Pemisahan preparatif : pemurnian suatu senyawa dari campuran sehingga diperoleh senyawa dengan tingkat pemurnian lebih tinggi misalnya pemurnian besi dari bijih besi. Biasanya dalam jumlah besar
•Pemisahan analitik : pemisahan untuk proses analisis kualitatif dan kuantitatif suatu senyawa untuk mendapatkan hasil yang tepat dan teliti.
•Contoh analisis asam lemak dalam suatu sampel makanan tidak dapat dilakukan secara langsung tetapi harus melalui beberapa proses pemisahan sebelum dianalisis dengan suatu instrumen agar didapat perolehan kembali senyawa yang dimaksud

Selasa, 23 September 2008

Membuat Senyawa Ilmu Agama dan Sains

Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan keberadaan manusia. Dalam agama Islam, kita yakin bahwa ilmu agama (naqliyah) merupakan sumber dari ilmu pengetahuan lain karena kebenaran ilmu agama bersifat mutlak. Ilmu agama bersifat normatif tekstual dan teological klasik yang meyakini kebenaran sebagai kebenaran Tuhan dan tidak perlu diragukan lagi. Berbeda dengan Ilmu pengetahuan atau sains, merupakan ilmu yang berdasarkan fakta, logika, dan mendasarkan perkembangannya kepada apa yang dilihat, diukur dan dapat dibuktikan. Sains bersifat positivis, empiris dan rasional. Sains berpijak pada rasio manusia pada saat itu sehingga kebenarannya bersifat relatif. Baik ilmu agama maupun sains berkembang mempunyai tujuan sama yaitu meningkatkan harkat dan martabat manusia

Sains merupakan hasil karya manusia yang mencari kebenaran melalui penalaran dan pengamatan untuk mencari kebenaran. Jika ilmu agama berangkat dari keyakinan bahwa ilmu agama memang sudah benar dari awal dan tidak dapat diganggu gugat maka sains berangkat dari ketidakyakinan manusia terhapap suatu fenomena alam sehingga masih ingin dibuktikan kebenarannya. Perbedaan ini membuat ilmu agama dan sains berkembang menurut metodologinya masing-masing sampai mencapai suatu kesimpulan sendiri-sendiri.

Dalam ilmu kimia, senyawa didefinisikan sebagai gabungan dua atau lebih zat tunggal (atom) menjadi satu zat baru dengan karakteristik yang berbeda dengan zat-zat penyusunnya. Bagaimana mengintegrasikan ilmu agama dan sains, menjadikan keduanya sebagai senyawa -satu nyawa- baru? Apakah mungkin terbentuk satu keilmuan baru mengingat keduanya berangkat dari premis awal yang berbeda? Hal-hal seperti ini yang menggugah kaum muslim untuk terus berpikir mencari cara mengembangkan sains dan teknologi yang didampingi ilmu agama sebagai rujukan utama sehingga diperoleh paradigma baru tentang sains. Albert Einstein setelah menemukan reaksi inti dalam bom atom mengungkapkan : Agama tanpa bantuan ilmu pengetahuan akan lumpuh dan gagal mencapai tujuan mulia dan sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa bantuan agama akan buta dan gagal mencapai tujuan sejati

Ilmu pengetahuan yang dikenal manusia dapat berasal dari wahyu Allah kepada Rasul-Nya dapat pula berasal dari alam, tempat tinggal manusia. Mukjizat merupakan kejadian di luar batas hukum dan sunnatullah yang dianugerahkan Allah kepada utusan-Nya. Mukjizat terbesar umat Islam, Al-Qur’an adalah sumber kebenaran yang mutlak dan menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia di bumi ini, sehingga layak digunakan sebagai referensi dan sumber ilmu pengetahuan. Al Qur’an selain mampu menyelami masa silam juga mampu menjangkau masa depan, era globalisasi, era informasi dan komunikasi. Dalam buku Mukjizat llmiah dalam Al-Qur`an karya Muhammad Kamil Abdushamad dijelaskan bahwa separuh lebih ayat-ayat Al-Qur`an berbicara tentang alam. Al-Qur`an memberikan petunjuk tentang langit, benda langit dan peredarannya yang menjadi rujukan ilmu astronomi. Kesesuaian Al-Qur`an dengan sains modern merupakan modal untuk menggali lebih dalam isi Al-Qur`an. Dengan demikian Al-Qur`an merupakan kunci utama sains dan teknologi harus diyakini kebenarannya kemudian digali keilmuan yang dimaksudkan di dalamnya.

Menghasilkan senyawa ilmu agama dan sains bukan tidak mungkin terjadi jika kaum muslim bekerja sama mewujudkannya. Memahami dan menafsirkan ayat-ayat memerlukan pengetahuan yang kompleks dengan berbagai disliplin ilmu. Potensi-potensi kaum muslim yang mempunyai kelebihan di masing-masing bidang keilmuan agama dan ilmu lain seperti filsafat, sosiologi, sejarah, hukum, sastra, sains dan teknologi dan sebagainya harus disatukan untuk mewujudkan keilmuan islami.

Kamis, 18 September 2008

SAVE AND HALAAL FOOD

Muslim community now consider about save and halaal food. The word halaal has the base meaning of good or nice. In those areas featuring significant Muslim communities, many restaurants, including fast food chains, either offer halal options or adhere only to halaal guidelines. This may also include offering certified halal foods such as dairy products.

Save and halaal foood according to syar`i refers to how Islamic dietary law guide about the criteria save and halaal food based on Al Qur`an and Hadits. All food is halaal except term as haraam or forbidden. A variety of substances are considered haraam (forbidden), including: pork, blood, animals slaughtered in the name of anyone but Allah, carrion, carnivorous animals with the exception of most fish and sea animals, and all intoxicants. A section of the Muslim community believe animals living in "both worlds" (land and water) are considered haraam; for example, frogs.

Save and halaal foood according to technology refers to the critical point of food technology include the source of food especially meat, the process (animals slaughtered) and variety of additive and contaminant. Muslims often have difficulty following Islamic dietary laws for three reasons. The first is the absence, or scarcity, of restaurants and grocery stores that offer halal food, especially meat, in those areas where there is no large Muslim community. The second is the abundance of pork products used in meal. Finding pork, ham, and bacon on the menu creates a problem. While Muslims will not order a pork dish, they may be concerned about "cross contamination"; for example, using the same kitchen knife to cut up pork and then cut up fish or beef. Pots and pans might be used continuously in a busy kitchen: a chef cooking fried rice with pork might then use the same pan for fried rice with chicken (with only a quick rinse of the pan or none at all). Also, many apparently meat-free recipes, and even desserts, contain pork gelatin. The third concern is the frequent use of alcohol, especially wine, in cooking sauces and cakes, though some contend that this is not a concern so long as the alcohol has been thoroughly burned off. There are also other concerns about food additives such as monosodium glutamate (MSG) that might use enzymes derived from pig fat in the production process. It is very difficult to avoid such food additives as they would not normally be declared on the menu.

Rabu, 17 September 2008

KIMIA ANALITIK

Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan praktek dari metode-metode yang digunakan untuk mengetahui komposisi suatu materi yang meliputi identifikasi suatu zat, elusidasi struktur dan analisis kuatitatif komposisinya.

Kimia Analitik secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif.

Analisis Kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, baik unsur atau senyawa dalam suatu sampel. Metode analisis kualitatif dapat dilakukan dengan cara konvensional sampai menggunakan instrumentasi khusus.

Analisis Kuantitatif berkaitan dengan jumlah atau kadar suatu zat kimia dalam sampel. Metode Analisis Kuantitatif sedikit lebih rumit daripada metode analisis kualitatif karena menyangkut ketepatan dan ketelitian tinggi. Kesalahan pengamatan data menyebabkan kesalahan ketepatan dan ketelitian sehingga pengambilan kesimpulan tentang kadar suatu zat dalam sampel tidak akurat.

Kimia Analitik mempunyai penerapan yang cukup luas baik dalam disiplin ilmu kimia maupun ilmu-ilmu lain yang terkait seperti kedokteran, pertanian, lingkungan, oseanografi, geologi, industri, farmasi dan sebagainya. Peranan kimia analitik yang cukup luas membuat perkembangan metode-metode analisis selalu berkembang.